Headline

Ratusan Siswa Bangkep Keracunan Diduga Akibat Menu MBG, DPD RI Desak Evaluasi Total

×

Ratusan Siswa Bangkep Keracunan Diduga Akibat Menu MBG, DPD RI Desak Evaluasi Total

Sebarkan artikel ini
Anggota DPD RI asal Sulawesi Tengah, Andhika Mayrizal Amir, (Foto mediaalkhairaat.id).

Republish.id, SULTENG – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali disorot usai insiden yang menimpa ratusan pelajar di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Sebanyak 251 siswa mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi menu MBG yang dibagikan di sekolah pada Rabu, (17/9).

Anggota DPD RI asal Sulawesi Tengah, Andhika Mayrizal Amir, mengecam keras kejadian tersebut. Ia menilai kasus berulang seperti ini tidak semestinya terjadi jika pengelolaan MBG dilakukan secara profesional dan penuh tanggung jawab.

Baca Juga :  Dua Polisi di Semarang Peras Pasangan Muda-Mudi, Kini Terancam Dipecat

“Semangat Bapak Presiden dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program MBG justru terhambat oleh pelaksanaan yang mengabaikan kualitas menu. Ini sangat disayangkan,” tegas Andhika.

Lebih lanjut, ia mendesak pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pihak pengelola MBG, mulai dari vendor, pengelola dapur hingga rantai distribusi. Jika terbukti ada kelalaian, maka langkah tegas harus diambil.

Baca Juga :  PJS Gelar Rakorsus, Siapkan Strategi Menuju Dewan Pers

Andhika juga meminta pemerintah daerah bersama kepolisian melakukan investigasi mendalam terkait penyebab keracunan massal tersebut.

Ia menekankan perlunya keterlibatan penuh pemerintah daerah dan sekolah dalam mengawasi setiap proses penyediaan serta distribusi makanan agar kasus serupa tidak kembali terjadi.

Baca Juga :  Dugaan Pengrusakan Pesisir Pantai Tanjung Buaya Dilaporkan ke Gakkum LHK Sulut

Andhika menambahkan, visi Presiden untuk mencetak generasi emas di Banggai Kepulauan hanya bisa terwujud jika program nyata seperti MBG dikelola dengan penuh tanggung jawab.

“Peristiwa semacam ini tidak boleh terjadi lagi. MBG seharusnya menjadi investasi masa depan anak-anak kita, bukan ancaman bagi kesehatan mereka,” pungkasnya.

**Cek berita dan artikel terbaru kami dengan mengikuti WhatsApp Channel