Republish.id, INTERNASIONAL – Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Jumat (26/9/2025), diwarnai insiden walkout sejumlah delegasi negara saat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersiap menyampaikan pidato. Momen tersebut disiarkan langsung melalui kanal resmi YouTube United Nations.
Netanyahu yang mengenakan jas hitam dengan dasi merah berjalan menuju podium, namun langkahnya justru memicu gelombang protes.
Beberapa perwakilan negara berdiri dari kursinya lalu meninggalkan ruangan. Suasana pun sempat riuh dengan teriakan dan tepuk tangan dari sebagian hadirin yang tetap berada di tempat.
Pimpinan sidang mencoba meredam ketegangan dengan imbauan: “Tolong bertahan di ruangan, dan tolong duduk.”
Meski demikian, sejumlah delegasi tetap memilih keluar. Netanyahu sempat terdiam sejenak di podium sambil menatap kursi-kursi kosong sebelum akhirnya memulai pidatonya.
Aksi walkout ini dinilai sebagai simbol semakin terisolasinya Israel di panggung internasional, menyusul operasi militernya yang dikabarkan menewaskan lebih dari 65.000 orang di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.
Isi Pidato Netanyahu
Dilansir dari Al Jazeera, Netanyahu tetap menyampaikan pidatonya dengan nada tegas. Ia menegaskan bahwa Israel harus “menyelesaikan tugasnya” di Gaza, meskipun kritik dunia dan tekanan diplomatik semakin meningkat.
Pidato tersebut berlangsung di hadapan audiens terbatas karena sebagian besar kursi ditinggalkan delegasi yang melakukan protes.
Netanyahu juga mengecam keras pengakuan sejumlah negara Barat terhadap kedaulatan Palestina, yang menurutnya merupakan “keputusan memalukan.”
“Ini akan menjadi aib bagi kalian semua,” ucap Netanyahu.
“Keputusan memalukan kalian akan mendorong terorisme terhadap orang Yahudi, dan terhadap orang-orang tak bersalah di mana pun.”
Meski melontarkan kritik tajam terhadap Eropa dan beberapa negara Barat, Netanyahu berhati-hati untuk tidak menyinggung Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel dalam bidang militer maupun diplomasi.
