Republish.id, NASIONAL – Pusat Koordinasi Nasional (PKN) Mapala Tingkat Perguruan Tinggi Se-Indonesia mengeluarkan surat terbuka Nomor 011/B/PKN-MPL-IND/X/2025 terkait isu kekerasan dalam proses penerimaan anggota baru di sejumlah organisasi pecinta alam.
Dalam surat tertanggal 2 Oktober 2025 itu, PKN Mapala menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan, intimidasi, maupun perlakuan yang merendahkan martabat manusia tidak boleh menjadi bagian dari tradisi kaderisasi.
“Metode yang menekankan pada kekerasan fisik maupun psikis adalah bentuk penyimpangan yang tidak dapat dibenarkan,” tegas PKN Mapala dalam surat terbuka tersebut.
PKN Mapala juga mendorong seluruh organisasi pecinta alam di tingkat perguruan tinggi agar melaksanakan rekrutmen secara terukur, sehat, mendidik, dan berorientasi pada pembinaan karakter serta keterampilan anggota baru.

Selain itu, organisasi ini meminta seluruh pihak, termasuk senior, alumni, hingga pengurus Mapala, untuk berperan aktif mengawasi proses kaderisasi agar tidak menyimpang dari nilai pendidikan, solidaritas, kepedulian lingkungan, serta keselamatan.
Dalam poin lainnya, PKN Mapala mengingatkan kembali tentang Kode Etik Pecinta Alam Indonesia, yang menekankan pentingnya tanggung jawab terhadap Tuhan, bangsa, dan tanah air, serta menjunjung tinggi nilai persaudaraan, kesetiakawanan, dan penghormatan terhadap martabat manusia.
“Mapala adalah wadah pembelajaran, pengabdian, dan pengembangan diri bagi generasi muda pecinta alam, yang harus dijaga marwahnya agar tetap menjadi ruang aman, sehat, dan bermartabat,” tulis Koordinator PKN Mapala Tingkat Perguruan Tinggi Se-Indonesia, Muhammad Yusril Sudarmin, dalam surat yang ditandatanganinya.
Sebagai langkah tegas, jika ditemukan praktik kekerasan dalam proses kaderisasi yang mengatasnamakan Mapala, pihak PKN Mapala menyatakan siap melakukan investigasi dan menyerahkan permasalahan tersebut pada mekanisme hukum maupun etika organisasi.