Republish.id, NASIONAL – Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (DPP AMPI) resmi mengadukan sekitar 30 akun media sosial (medsos) ke Bareskrim Polri. Pengaduan tersebut dilakukan karena akun-akun tersebut diduga telah menyebarkan konten yang mencemarkan nama baik Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.
Wakil Ketua Umum DPP AMPI, Steven Izaac Risakotta, menjelaskan bahwa laporan itu dibuat karena para kader merasa terpanggil melihat maraknya unggahan yang dinilai merendahkan sosok Bahlil.
“Kami selaku kader merasa terpanggil untuk ‘mau apa sih’ yang sebenarnya di-mau dari konten-konten media yang sebenarnya tidak bisa kita toleransi kan, atau kita memutuskan bahwa yang mereka laksanakan itu ya tidak bisa kita dibenarkan. Tadi kita sama tim cyber kurang lebih sekitar 30-an lebih,” ujar Steven di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (20/10).
Steven menuturkan, AMPI sebenarnya ingin langsung membuat laporan resmi. Namun, karena dugaan pencemaran nama baik harus dilaporkan oleh pihak yang dirugikan langsung, yakni Bahlil Lahadalia, maka pihaknya memilih membuat pengaduan masyarakat (Dumas) terlebih dahulu.
“Kami menyertakan Dumas, Dumas bahwa nanti sewaktu-waktu mau datang pun sudah siap. Yang mana nanti dipelajari sama, tadi kita ketemu teman-teman dari Siber dan mereka akan menindaklanjuti hasil Dumas kami dan nanti mereka akan teruskan. Misalnya itu masuk di dalam, harus mereka tingkatkan, dalam penyelidikan mereka akan lanjutkan,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Steven juga menunjukkan salah satu akun medsos yang diduga mencemarkan nama Bahlil, yaitu akun @kementerianbakuhantam.
“Ada seperti ini satu, salah satunya. Dan ada bakal puluhan yang harus kita, tadi sudah kita fotokopi kan dan kami sudah sertakan,” terang Steven.
Sementara itu, Ketua DPP AMPI Irfan Wahyudi berharap langkah pengaduan ini bisa memberikan efek jera kepada para pemilik akun yang menyebar konten negatif. Ia juga mengingatkan pentingnya kebijaksanaan masyarakat dalam menyampaikan kritik.
“Intinya kami, kehadiran kami di sini, itu ingin memberikan pembelajaran terhadap masyarakat, bahwa penyampaian kritik, maupun saran yang ditujukan kepada baik itu pemerintah sendiri, ataupun kepada pak Bahlil, itu lebih objektif dan edukatif dan lebih solutif,” tutur Irfan.
Sedangkan Ketua Kaderisasi DPP AMPI, Elyas M Situmorang, menegaskan bahwa pihaknya tidak menutup ruang terhadap kritik terhadap kebijakan. Namun, ia menilai kritik tidak seharusnya menyerang pribadi seseorang.
“Ketua Umum kami, Ketua Umum Partai Golkar, Dewan Pembina DPP AMPI, tidak mempersoalkan kalau mengkritisi. Silakan mengkritisi yang sebatas kebijakan, bukan menyerang subjektivitas personal daripada Ketua Umum Partai Golkar yang notabene Ketua Dewan Pembina DPP AMPI,” tutupnya.